Pengetahuan mengenai Kesehatan Reaproduksi tentu perlu diketahui semenjak dini. Pengetahuan yang tidak sempurna mengenai kesehatan reproduksi dan kesulitan mengikuti keadaan di masa dewasa akan menciptakan dewasa rentan melaksanakan s*ks pranikah. Hal ini tentu akan sangat merugikan bagi diri sendiri maupun orang tua. Adapun sikap tersebut beresiko, mulai dari duduk perkara fisik sampai mental.
Ferdhy Suryadi Suwandinata selaku Dokter seorang andal obstetri dan ginekologi dari RS Siloam Kebon Jeruk Jakarta, menjelaskan, s*ks bebas mengundang risiko bisul menular s*ksual, ibarat HIV (human immunodeficiency virus) dan HPV (human papilloma virus). HPV dapat menjadikan kutil kelamin sampai kanker. Resiko ini akan jauh lebih besar, terutama apabila anda sering bergonta-ganti pasangan.
Risiko s*ks bebas pada dewasa akan berlanjut apabila terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Hal ini dikarenakan, secara fisik, organ reproduksi wanita berusia di bawah 20 tahun belum siap untuk mengandung. Selain itu dari segi hormonal belum matang, kemudian secara psikis juga belum siap.
Kondisi tersebut diatas akan menyebabkan, dewasa yang hamil berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah, sampai meningkatkan risiko kematian ibu dan bayi. Secara psikologis, kehamilan yang tidak diinginkan juga akan menciptakan calon ibu tidak peduli dengan kehamilannya. Ibu yang stres, bahkan depresi, akan sangat mengganggu pertumbuhan janin di dalam kandungan. Asupan nutrisi yang diperlukan bayi juga menjadi tidak seimbang.
Kehamilan yang tidak diinginkan pada dewasa jadinya rentan terjadinya pengguguran yang tidak aman. Pilihan tersebut akan berakibat fatal, mulai dari pendarahan, infeksi, sampai kematian ibu. Pendidikan s*ks semenjak dini, termasuk bagaimana menjaga kesehatan reproduksi sangat penting diberikan. Anda sebagai Orangtua juga seharusnya dapat mendampingi anak-anaknya melalui masa remaja, sehingga mereka tidak gampang mengikuti imbas negatif dari lingkungan.
Ringkasan:
Ferdhy Suryadi Suwandinata selaku Dokter seorang andal obstetri dan ginekologi dari RS Siloam Kebon Jeruk Jakarta, menjelaskan, s*ks bebas mengundang risiko bisul menular s*ksual, ibarat HIV (human immunodeficiency virus) dan HPV (human papilloma virus). HPV dapat menjadikan kutil kelamin sampai kanker. Resiko ini akan jauh lebih besar, terutama apabila anda sering bergonta-ganti pasangan.
Risiko s*ks bebas pada dewasa akan berlanjut apabila terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Hal ini dikarenakan, secara fisik, organ reproduksi wanita berusia di bawah 20 tahun belum siap untuk mengandung. Selain itu dari segi hormonal belum matang, kemudian secara psikis juga belum siap.
Kondisi tersebut diatas akan menyebabkan, dewasa yang hamil berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah, sampai meningkatkan risiko kematian ibu dan bayi. Secara psikologis, kehamilan yang tidak diinginkan juga akan menciptakan calon ibu tidak peduli dengan kehamilannya. Ibu yang stres, bahkan depresi, akan sangat mengganggu pertumbuhan janin di dalam kandungan. Asupan nutrisi yang diperlukan bayi juga menjadi tidak seimbang.
Kehamilan yang tidak diinginkan pada dewasa jadinya rentan terjadinya pengguguran yang tidak aman. Pilihan tersebut akan berakibat fatal, mulai dari pendarahan, infeksi, sampai kematian ibu. Pendidikan s*ks semenjak dini, termasuk bagaimana menjaga kesehatan reproduksi sangat penting diberikan. Anda sebagai Orangtua juga seharusnya dapat mendampingi anak-anaknya melalui masa remaja, sehingga mereka tidak gampang mengikuti imbas negatif dari lingkungan.
Ringkasan:
- Pengetahuan Kesehatan Reaproduksi pada dewasa yang tidak sempurna akan meningkatkan resiko s*ks pranikah,
- Pelaku s*ks pranikah terutama pada dewasa lebih berisiko terserang HIV dan HPV,
- Kehamilan pada dewasa berisiko terhadap kondisi kesehatan janin, ibu dan dikala persalinan.
Post A Comment:
0 comments: